Kursi Bambu Pak Mail

Ternate,- Bambu bagi sebagian orang mungkin hanya dijadikan sebagai bahan pembuat pagar atau kandang ternak. Namun di tangan seorang Ismail Hi Soleman (71), warga Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, bambu dapat diubah menjadi produk kerajinan yang bernilai.

Pria yang akrab disapa Pak Mail ini, telah memulai usaha kerajinan bambu semenjak tahun 1965 dan masih digelutinya hingga saat ini. Memotong dan merendam potongan bambu, memberi pengawet khusus agar tidak mudah lapuk, lalu merangkainya menjadi perabot adalah keseharian beliau.

Pak Mail di sisi tumpukan kursi bambu buatannya

Kepada reporter Sentra yang bertandang ke kediamannya, selepas sholat Jum’at (26/3), Pak Mail mengungkapkan, bahwa untuk setiap set perabot yang terdiri dari empat buah kursi dan satu buah meja, ia mampu mengerjakannya dalam waktu tiga hari.

Sementara untuk harga, Pak Mail membanderol karyanya seharga 1,5 juta hingga 3 juta rupiah, tergantung model dan tingkat kesulitannya. Harga yang terbilang cukup murah untuk sebuah karya, dan kadang dikeluhkan oleh Pak Mail, karena masih saja ada pembeli yang menawar lebih murah dari harga yang ia tawarkan.

Dorang jaga batawar di bawah harga, kalo saya tara kase, dong tra jadi beli,” keluhnya.

Kerajinan bambu karya Pak Mail yang siap dipasarkan

Salah satu bagian tersulit dalam proses produksi kursi atau meja bambu adalah menyambung bambu dengan kayu menggunakan lem atau pen. Sementara untuk menambah nilai estetik, setiap sudut kursi atau meja bambu diikat dengan tali rotan. Selain sebagai aksesoris, rotan juga berfungsi sebagai penguat konstruksi bambu.

Produk kerajinan Pak Mail cukup laris di pasaran dan merupakan sumber mata pencaharian utamanya, ia berharap semoga tetap diberi kesehatan agar terus dapat membuat karya-karya bambu lainnya.

Reporter : Mahdi Pangadi

BACA JUGA   Roadshow Jelang Pelantikan, DPW Gekrafs Malut Tebar Semangat di Tidore