Malifut,- Cakalang fufu adalah kuliner khas Maluku Utara. Merupakan salah satu olahan ikan yang dapat kita jumpai di hampir seluruh wilayah provinsi ini.
Cara pembuatan olahan ini terbilang cukup mudah. Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang sudah dibersihkan lalu dibumbui dan diasapi, hingga tingkat kematangan tertentu. Aroma yang menggugah selera, rasanya yang gurih dan nikmat, menjadikan Cakalang fufu sebagai kuliner favorit orang Maluku Utara.
Khususnya di Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, tepatnya di Pasar Senggol Desa Ngofakiaha. Terdapat hanya ada satu pedagang Cakalang fufu yang melayani kebutuhan warga.
Nurbai namanya, perempuan paruh baya yang biasa disapa warga sekitar dengan panggilan Mama Bai. Bersama suaminya, Om Udin, Mama Bai sudah hampir 20 tahun berdagang Cakalang fufu. Seperti yang dituturkan Mama Bai sewaktu dikunjungi reporter Sentranews.id di lapak miliknya.
“Setelah kerusuhan kamari Om (udin) mulai babikin ikan fufu,” tuturnya (25/3)
Selama menjalankan usahanya, Mama Bai dan suaminya mengaku belum pernah mendapat sentuhan dari pemerintah setempat. Ikan Cakalang mereka peroleh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kota Tobelo yang berjarak cukup jauh, hampir 2 jam perjalanan. Sehingga membutuhkan Cool Box agar tetap awet.
“Om selama ini bajual tra pernah dapa bantuan dari pemerintah, minta Cool Box dan lain-lain cuma dong tra kase,” tegasnya.
Dalam setiap pengangkutan, Mama Bai dan Om Udin biasa memasok 200 s/d 300 ekor ikan cakalang dari Tobelo, targetnya dalam 3-5 hari ikan harus habis terjual.
Harga ikan yang dipasok dari Tobelo sendiri cukup variatif, tergantung pada kondisi cuaca dan ukuran ikan. Jika dalam kondisi cuaca yang buruk, harga ikan bisa melambung hingga Rp. 27.000/ekor, dari harga normal yaitu di kisaran Rp. 18.000/ekor. Ikan kemudian di olah menjadi Cakalang fufu dan dijual dengan harga yang beragam tergantung ukuran ikan, yaitu antara Rp. 40.000 s/d Rp. 80.000 setiap ekornya.
Demi kemajuan usahanya, Om Udin berharap mendapat kesempatan memasok ikan untuk PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM), mengingat tingginya permintaan dari perusahaan tersebut.
“Mudah-mudahan dari perusahaan dong mau minta torang kase masok ikan, biar satu hari 50 ekor tu bagus sudah,” tutup nya.
Reporter : Yusril Latif