Mangael di Muka Maitara, Spot Favorit Nonako Fishing Club

“Dengan menggunakan metaljig ikan yang menyambar adalah ikan yang berukuran besar seperti ruby snapper, amberjack, tuna, dogtooth dan ikan besar lainnya, kalau kita pake metaljig yang 300-700 gram dengan kedalaman 150 sampai 250 meter. Kalau 80 gram biasanya kita pakai untuk kedalaman 40 hingga 80 meter, dengan target ikan kerapu, sweet lips dan ikan dasar yang lain,” lanjut Tjong.

Sudah pukul 22.00, brifing pun kami akhiri, waktu dan titik kumpul esok pagi sudah kami sepakati. Kami pun pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan persiapan. Adapun perlengkapan yang perlu kami siapkan meliputi; tongkat mancing (joran), penggulung senar, umpan dan bekal makanan. Pelabuhan semut Ternate menjadi salah satu titik kami berkumpul.

Pagi tiba, langit masih gelap, jarum jam menunjuk pukul 05.30, angin berhembus pelan dan udara dingin membuat suasana terasa segar. Sepuluh menit berlalu dan saya tiba di lokasi, disana sudah lebih dulu tiba dua angler andalan, yaitu Master Wanov dan Abang Ecal yang tampak sibuk, dengan sigap saya pun turut membantu.

Hari itu kami menggunakan dua perahu bodi, dalam brifing sebelumya rombongan dibagi menjadi dua, sebagian melalui pelabuhan semut dan sebagian di pantai Kalumata, rencananya nanti kami akan bertemu di spot yang sudah di tentukan. Saya dan Master Wanov mulai mengisi bahan bakar ke dalam tangki mesin lalu mesin mulai dipanaskan. Selang beberapa lama kemudian perahu kami mulai berlayar pelan, lepas tali dari pelabuhan semut. Perahu bodi yang kami gunakan bermesin tempel 15 PK. Tiga puluh menit perjalanan dalam kecepatan 7.1 knot, kami pun tiba di spot muka Maitara.

Selain ruby snapper dan amberjack, tuna juga salah satu buruan kami

Cuaca hari itu sangat bersahabat, angin bertiup pelan, tidak ada ombak yang besar dan air laut terlihat seperti kolam. Di kejauhan terlihat rombongan lain dari titik kumpul Kalumata, dengan kecepatan tinggi bergerak mendekat menghampiri kami. Kegiatan mangael pun dimulai.

BACA JUGA   Kreativitas Aison, Founder Syukurdofu Indonesia

Satu persatu umpan mulai diturunkan ke laut yang kami perkirakan mencapai kedalaman sekitar 200 meter. Dengan bantuan aplikasi smartphone, kedalaman laut kini bisa kami deteksi. Sejurus waktu kemudian, kami pun mulai memainkan joran. Sepuluh menit berlalu, tiba tiba “strike,” terdengar teriakan dari buritan perahu, umpan Master Wanov telah disambar ikan, ujung jorannya makin melengkung dan suara rill penggulung terdengar kencang, nampaknya ikan yang menyambar kali ini cukup besar, dengan sigap Abang Ecal merekam momen strike Master Wanov menggunakan kamera aksinya. 

Strike! Master Wanov berhasil menaklukkan ruby snapper

Setelah bersusah payah selama hampir 7 menit, Master Wanov berhasil menarik ikan besar itu ke permukaan, suasana pun seketika ramai, suara para angler memecah kesunyian. Babon! Ikan berukuran besar memang biasa kami sebut babon. Ikan tersebut merupakan salah satu target utama kami yaitu ruby snapper. Ikan favorit para angler. Selain ruby snapper, ikan amberjack juga menjadi favorit para angler Nonako. 

Masyarakat Maluku Utara biasa menyebut ruby snapper dengan sebutan ikan bai. Ikan ini  biasa hidup di kedalaman 200 sampai 400 meter. Selain memiliki tenaga yang kuat ikan ini juga memiliki perpaduan warna yang menarik. Sehingga wajar kalau menjadi incaran utama para angler, terlebih para awak tim Nonako.