Aspek keseluruhan kaum laki-laki sebagai penindas perempuan. Apakah benar? Contohnya, Marx, Engels, Lenin dan Rocky Gerung adalah representasi dari sekian banyak laki-laki yang sadar dan konsisten dalam perjuangan membebaskan kaum perempuan. Hal ini sudah sangat jelas. Sehingga sangat tidak tepat jika masih menggunakan aspek ini untuk mendefinisikan patriarki.
Aspek keberuntungan laki-laki dalam sistem penindasan. Seperti yang telah dijelaskan di atas. Bahwa kesenjangan upah Rp. 268.982 (13,83%) antara laki-laki dan perempuan di Indonesia tidak menguntungkan bagi laki-laki tertindas (buruh laki-laki) manapun. Hal ini karena nilai kesenjangan sebesar Rp. 268.982 atau 13,83% semuanya dihisap ke kantong kapitalis. Sehingga tidak benar bahwa di bawah pengaruh norma-norma patriarki keberuntungan akan berada pada posisi buruh laki-laki yang tertindas.
Penjelasan di atas akan dipakai sebagai landasan untk menggubah definisi patriarki. Maka selanjutnya yang akan kita lakukan adalah mereparasi ulang definisi patriarki tersebut. Tentu definisi yang dimaskud adalah definisi patriarki yang digubah sesuai dengan realitas, yang tidak kontradiktif dengan fakta-fakta di lapangan. Oleh karena itu, menurut saya definisi patriarki yang baru dan sesuai adalah sebagai berikut.
Norma-norma dan praktik-praktik yang merendahkan masyrakat yang berlandaskan pada eksploitasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap tubuh dan aktifitas perempuan yang ada di ranah privat maupun di ruang publik.
Perlu saya jelaskan beberapa istilah penting yang tersemai dalam definisi patriarki di atas.
Norma-norma. Kode, aturan atau sejenisnya yang merendahkan masyarakat, bersifat eksploitatif terutama terhadap kaum perempuan.
Praktik-praktik. Tindakan-tindakan yang melanggengkan norma-norma patriarki.
Eksploitasi langsung. Praktik-praktik atau aktivtas yang langsung ditujukan pada tubuh maupun aktivitas perempuan. Contohnya, perempuan dipaksakan untuk bekerja di dapur atau menerima upah lebih rendah dari buruh laki-laki.
Eksploitasi tidak langsung. Praktik-praktik atau aktivitas yang tidak langsung di tujukan pada tubuh atau aktivitas perempuan. Contohnya, seorang laki-laki yang dibuli karena dianggap lemah seperti perempuan.
Ranah privat. Seperti tubuh perempuan atau sesuatu yang dianggap sebagai privasi.
Ruang publik. Aktivitas di kantor, pabrik, tempat bisnis atau sekolah dan sebagainya.
Syukurdofu.