Mengungkap Fakta D’facto, Sang Rapper Tidore

“Seriusi dia (sastra) itu pas waktu torang kuliah, mungkin semester 5, semester 6, mulai aktif organisasi bagitu, mulai bacarita deng orang-orang, deng dengar senior-senior  pe arahan, nah mulai dari situ torang seriusi pa dia, terutama soal-soal sastra,” tuturnya.

Amal Hasanuddin

Di bidang Musik, Amal mengaku mulai menekuni dunia musik ketika sedang tren musik Mp3  pada tahun 2012 hingga 2014. Dimana masih belum banyak orang yang  kenal youtube seperti saat ini. Karyanya masih sebatas penyedia layanan musik Mp3 saja saat itu. Seiring waktu, ketika mp3 mulai ditinggalkan. Pada tahun 2015, amal mulai merambah Youtube. Menurutnya, orang-orang punya kecenderungan untuk tertarik pada musik yang disajikan  secara audio visual.

Alumnus Tehnik Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia (STTNI) Makassar ini melanjutkan, Genre Hip Hop yang ia pilih adalah genre musik yang menurutnya lebih jujur dan realistis.  Berbeda dengan genre lain yang menurutnya hanya terbentuk dari khayalan dan imajinasi. Amal melanjutkan, bahwa Hip-hop cenderung lebih mudah karena tak banyak alat yang digunakan, apalagi tergolong masyarakat kelas bawah yang dipikir mustahil memiliki alat band dengan harga yang cukup mahal.

Menurut amal, ia tidak pernah menaruh target dalam membuat konten-kontennya.  Baginya, target dapat membunuh kreatifitas karena merupakan sebuah tanggung jawab. Target menurutnya hanya akan melahirkan karya yang tidak jujur dan hipokrit. Membuat konten harus berasal dari keterpanggilan hati, walau banyak isu bertebaran yang menuntut untuk direspon.

“Jadi kalo tong target bikin konten yang isunya banyak skali di Indonesia atau Maluku Utara sekalipun, kalo tong target itu akan macam dia tra jujur kaluar dari tong pe diri bagitu, jadi kalo hati itu dia garaki kaya orang bilang terpanggil bagitu. Jadi kalo isu banyak tapi hati tra terpanggil tra bisa mo bikin bagitu,” lanjutnya.

BACA JUGA   Mengenal Rifita Tengku Idris, Inspirator Baru Milenial Halmahera Tengah

Dalam proses pengerjaan konten, Amal sendiri yang mengerjakan seluruh kontennya, kadang ia dibantu oleh teman dan saudaranya jika konten yang di kreasi memiliki tantangan yang rumit. Soal Pendapatan sebagai konten kreator, pundi-pundi rupiah yang berhasil ia kumpulkan sejak aktif menjadi konten kreator tentunya dapat dihitung dari jumlah subscriber dan pengunjung kanalnya. Konten kreator kini adalah profesi yang cukup menjanjikan.

Kanal Youtube D’facto, sejauh ini telah mengunggah 130 video, dan telah ditonton telah sebanyak 6.234.792 kali. Diantara karyanya, terdapat beberapa karya yang viral dan paling banyak ditonton, antara lain; puisi berjudul Papua juga Indonesia, Puisi Indonesia Berduka,  Puisi untuk Pemilu ‘Barikade Sektor Sepi’, Republik gila dan yang lainnya.

Salah satu video D’facto yang populer di Youtube

Pemuda yang juga disapa Adin ini, mengungkapkan, ia berharap para kreator di Maluku Utara khususnya di Tidore, dalam berkarya harus mengangkat hal-hal yang punya dampak baik dan bermanfaat. Seperti mempromosikan nama daerahnya dan membantu memberikan motivasi dan semangat kepada teman-teman sesama generasi muda, sesuai dengan bidang keilmuan dan minat masing-masing.