Menjadi Cenderamata Dubes Spanyol, Produk “Galasi Kreatif” Go Internasional

Tidore,–Suasana tampak sepi saat kami menyambangi salah satu rumah di Kelurahan Topo. Bangunan kokoh yang dihiasi tanaman hijau, serta nampak material pasir dan batu yang berserakan, terpampang sebuah papan nama bertuliskan “Galasi, Kelompok Usaha Kerajinan Tangan dan Souvenir” di halaman depan rumah.

Dari rumah yang tampak sederhana tersebut, keluar seorang pemuda dengan topi yang selalu menutupi kepalanya. Nasrun Mukaram (30 tahun), pria yang pernah menamatkan pendidikan kesarjanaan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu, dengan antusias menyambut hangat kedatangan kami.

“Mari maso (masuk),” ucap Nasrun saat saya dan seorang kolega tengah memarkir sepeda motor di bahu jalan.

Kami pun beranjak masuk ke dalam rumah yang sederhana itu. Mata saya kemudian tertuju pada sebuah replika buah pala di tengah berbagai macam jenis kerajinan tangan yang terpajang rapi di sebuah rak kayu. Selain itu, terlihat pula beberapa peralatan kerja yang masih berantakan.

Rumah yang tampak sepi dari luar tersebut, ternyata menyimpan beragam suveniryang meramaikan isi rumah jika kita berada di dalamnya.

Suvenir seperti gantungan kunci bermotif buah pala, cengkeh, dan pinang, tampak menghiasi ruangan itu. Ada juga miniatur bentor (becak motor), rumah adat, mobil, vespa, hingga replika kapal yang pernah digunakan Juan Sebastian de Elcano, pelaut ulung asal Spanyol dalam pelayaran mencari rempah-rempah di kepulauan Nusantara terlihat tersusun rapi diruangan bercat putih tersebut.

Nasrun Mukaram (Owner Galasai Kreatif)

“Ini salah satu kreasi yang nantinya menjadi ikon di perhelatan Sail Tidore 2021 pada September mendatang,” tutur Nasrun sambil menunjuk replika kapal yang dimaksud.

Pemuda yang memulai usaha pembuatan suvenir dengan menampilkan produk-produk khas Maluku Utara sejak tahun 2018 tersebut, kini telah dikenal banyak kalangan. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan telah dipesan beberapa instansi, baik instansi pemerintahan maupun badan usaha swasta di Maluku Utara.

BACA JUGA   Mengenal Rifita Tengku Idris, Inspirator Baru Milenial Halmahera Tengah

Berdasarkan penuturan pria yang biasa disapa Unter, “saat ini, suvenir yang saya buat pernah dipesan pihak manajemen Grand Dafam Hotel di Ternate dan toko souvenir Tara No Ate, salah satu toko ole-ole yang menjajakan suvenir khas Maluku Utara.”

Selanjutnya, pria yang juga memiliki unit usaha dekorasi pelaminan ini menceritakan bagaimana perjalanan awal ia merintis usaha suvenir hingga saat ini. Mulai dari produknya yang tidak laku di pasaran hingga omongan-omongan bernada sindir yang berkembang di masyarakat.

“Awal kita mulai biking barang ini (usaha suvenir) banyak orang yang carita, ada yang bilang kalo kita so sekolah tinggi-tinggi abis pulang biking barang tarada faedah,” tukas Nasrun.

Tetapi hal tersebut tidak serta-merta menyurutkan niatnya untuk tetap berkreasi. Bahkan, omongan orang seakan menjadi pemicu baginya untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik.

Hobi yang Menghasilkan

“Pilihlah pekerjaan yang Anda sukai, dan Anda tidak perlu bekerja seumur hidup,” demikian yang dikatakan Confusius, filsuf asal Tiongkok. Hal inilah yang menjadi pedoman bagi Narsun untuk menyalurkan hobinyadapat mendatangkan penghasilan.