Diskusi yang sempat tertunda karena hujan tersebut, disambut dengan antusiasme dari peserta yang hadir. Berbagai pertanyaan, tanggapan, dan komentar disampaikan. Salah satunya Famila, seorang mahasiswa asal Kalimantan Barat yang menempuh studi di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University.
Dalam kesempatannya ia menyesalkan bahwa sejauh ini kebanyakan masyarakat adat yang telah mendiami suatu kawasan secara turun-temurun, namun harus tersingkirkan ketika adanya korporasi yang akan mengeksplorasi sumber daya alam di wilayah tersebut. Ia mencontohkan Kasus Rempang yang beberapa waktu lalu menghiasi jagat media, memperlihatkan bahwa masyarakat adat selalu tersingkirkan ketika berhadapan dengan penguasa maupun pengusaha.
Di akhir sesi diskus, Adam Maulana selaku koordinator kegiatan mengapresiasi kegiatan diskusi yang rutin dilakukan. Ia juga mengharapkan adanya kolaborasi dari berbagai pihak yang ingin menggelar forum-forum diskusi untuk menggaungkan semangat intelektual di kalangan para mahasiswa maupun umum.
Sekadar diketahui, Komunitas Hopes Kopi rutin menyelenggarakan ruang-ruang diskusi sebagai upaya membangun iklim dialektika yang diwarnai nilai inklusif serta keterbukaan pemikiran yang penuh harapan dan optimisme. Di Hopes Kopi, teman-teman yang berkunjung, bisa saling sharing gagasan dan pengetahuan, serta mendapat asupan bergizi bagi tumbuh-kembangnya pemikiran.
Reporter: Arifin Muhammad Ade
Editor: Arifin Muhammad Ade