Tidore,- Jelang HUT Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-76, nuansa nasionalisme kian kental terasa di berbagai pelosok negeri. Ragam ornamen bertema kemerdekaan terlihat meramaikan sudut-sudut jalan, mulai dari bendera, umbul-umbul hingga mural mewarnai titik-titik keramaian kota. Momentum ini tentu menjadi ladang rejeki untuk para pedagang bendera dan umbul-umbul, sudah menjadi rutinitas setiap bulan agustus tiba, dimana para pedagang mu siman tersebut menjajakan dagangannya.
Tiga hari menjelang perayaan kemerdekaan, kami berkesempatan mewawancarai dua dari sekian banyak pedagang bendera dan umbul-umbul di Kota Tidore Kepulauan. Adalah Dian (25) dan Ucan (24), pemuda asal Garut dan Sukabumi yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang asongan keliling. Kini untuk sementara beralih menjual bendera dan umbul-umbul bertema merah putih, berbeda dengan Ucan yang lebih memilih bersantai menikmati sepoi angin, Dian justru antusias melayani pertanyaan demi pertanyaan kami, Tidore, 14 Agustus 2021.
“Kami baru seminggu lebih jualan disini, sebelumnya jualan keliling kita. Jualan kain, kaos kaki dan lap-lap begitu, kita keliling jalan kaki,” ujar Dian.
Mereka mengaku berjualan di persimpangan Jalan Sultan Mansyur Tidore tanpa meminta izin kepada pihak terkait, euforia kemerdekaan sepertinya membuat mereka tidak dirazia oleh pihak yang berwajib, selama menjaga kebersihan dan ketertiban umum di lokasi sekitar lapak.
“Kita gak izin, Kalo ini (momentum) kan setahun sekali jadi gak apa-apa kan, tapi kalau bisa sih izin dulu, tapi kan gak ada razia,” jelas Dian.
Dian melanjutkan, mereka biasanya mulai melapak sejak pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIT, tergantung cuaca hari itu. Kedua pemuda asal Jawa Barat itu mengaku telah berjualan di Tidore selama 2 tahun. Ia mengaku, omset pendapatan mereka turun lumayan drastis akibat pandemi Covid-19 ini.
“Kalo itu Alhamdulillah, lumayanlah, kalo sekarang jauh dari target, tahun sebelumnya bisa dapat Rp.15 Juta sebulan, tapi kalo sekarang gak nyampe, palingan Rp.10 Juta,” tambah Dian.
Dian bercerita, bendera dan umbul-umbul dijualnya dengan harga bervariasi, mulai Rp.10.000, hingga Rp. 300.000. Ia mengungkapkan, barang dagangannya tersebut dipesan langsung dari Garut, Jawa Barat.
“Harga tergantung sih bang, kalo umbul-umbulnya ada Rp. 35 Ribu, bandir-nya (bendera warna warni) Rp. 65 ribu, kalo background-nya itu Rp. 300 ribu,” ungkapnya.
Hingga H-3 perayaan kemerdekaan, mereka mengaku sudah kehabisan stok bendera merah putih. Anjuran pemerintah kota untuk memasang bendera di halaman rumah warga, dirasakan mendatangkan berkah tersendiri bagi para pedagang.
Reporter : Aalbanjar
Editor : Redaksi