Milenial Projou Gelar Mimbar Selamatkan Maluku Utara di Maba Halmahera Timur

Maba – Milenial Projou, relawan milenial pendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara Jou Husain Alting Sjah & Asrul Rasyid Ichsan (HAS Malut) menggelar diskusi bertajuk Mimbar Selamatkan Maluku Utara di Maba, Halmahera Timur, Sabtu (14/9).

Diskusi yang mengusung tema “Milenial Fagogoru Bicara” tersebut menghadirkan  narasumber milenial, di antaranya; Eros Gorahe, petani dari kecamatan Maba Utara dan Udin Abubakar, pemerhati masyarakat adat.

Suasana diskusi Milenial Projou di Maba Halmahera Timur, Foto: Istimewa

Jalannya diskusi Sabtu malam diawali dengan pengantar dari Inisiator Milenial Projou, Muhammad Wildan. Dalam paparannya Wildan menyampaikan, Milenial Projou sebagai komunitas relawan pendukung Sultan Tidore dan Asrul Rasyid Ichsan sengaja menggelar diskusi untuk menyerap pikiran-pikiran generasi milenial dan generasi z di Halmahera Timur.

Ia mengatakan, pihaknya sengaja menggunakan konsep dialog dalam menggalang dukungan untuk pemenangan HAS Malut. Langkah tersebut dilakukan agar dapat memotret masalah-masalah yang terjadi di masyarakat yang nantinya menjadi aspirasi untuk disampaikan kepada Sultan Husain dan Asrul Rasyid Ichsan.

“Melalui forum mimbar ini, kami berharap dapat mengetahui persoalan-persoalan ditingkat lokal dan untuk menyerap gagasan dan pikiran kaum milenial yang menjadi aspirasi yang akan dibawa oleh paslon HAS Malut,” tutur Wildan.

Sementara itu, Udin Abubakar selaku pemerhati masyarakat adat, dalam diskusi tersebut menyoroti nasib komunitas masyarakat adat, terutama warga Tobelo Dalam yang kini ruang hidupnya semakin sempit akibat adanya industri ekstraktif di berbagai wilayah hutan di Halmahera.

Udin juga mengatakan bahwa terlalu banyak persoalan di Maluku Utara yang menuntut untuk segera diselamatkan. Salah satunya adalah masalah Ibu Kota Sofifi. Ia berharap, jika Sultan Husain Sjah terpilih, masalah Sofifi harus menjadi salah satu prioritas.

Sedangkan Eros Gorahe dalam diskusi tersebut, membahas sektor pertanian sebagai bidang yang harus menjadi andalan. Menurut Eros, keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di beberapa wilayah di Maluku Utara, merupakan ancaman bagi sektor pertanian lokal. Terutama mengenai SDM Petani yang kian berkurang, karena beralih menjadi buruh di sektor pertambangan.

BACA JUGA   KOMPAS Apresiasi Langkah Al Yasin Tertibkan OPD untuk Berkantor di Sofifi

“Bagaimana kita mau mengembangkan pertanian, sementara generasi muda lebih memilih untuk bekerja di tambang daripada menjadi petani. Ini harus menjadi perhatin pemerintah,” ujar Eros.

Adapun diskusi Mimbar Selamatkan Maluku Utara sendiri dimoderatori oleh anggota Milenial Projou Halmahera Timur, Wira Kusniawati, dan dihadiri oleh sejumlah komunitas pemuda Maba serta dan masyarakat desa Soa Gimalaha, Halmahera Timur.

Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin