Ternate,- Pemberlakuan PPKM Mikro oleh Pemerintah Kota Ternate yang berlaku hingga tanggal 8 Agustus 2021, menyebabkan stok sembako di kecamatan Batang dua kian menipis. Kondisi ini mendorong Warga Batang dua bersuara meminta pemkot segera mengambil langkah cepat, guna mengantisipasi hal tersebut, Rabu 4 Agustus 2021.
Salah seorang warga Batang dua, Merlon Kuadang (34), kepada Sentranews.id menuturkan, kondisi pandemi covid-19 yang semakin meningkat akhir-akhir ini, berakibat pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kebijakan ini diberlakukan hingga daerah-daerah terpencil seperti pulau Batang dua. Menurut Merlon, tidak diizinkannya kapal perintis untuk berlabuh, mengakibatkan terganggunya roda perekonomian di Batang dua. Merlon menjelaskan, kehidupan ekonomi masyakat Batang dua dirasakan semakin melorot, para pedagang sembako di Batang dua mengeluhkan stok yang mulai kosong.
“Sembako biasanya disuplai dari Ternate dan Bitung, melalui akses transportasi laut yaitu KM.Sabuk Nusantara 85, KM.Sabuk Nusantara 105 dan KM, Kie Raha, namun sekarang Kapal-kapal tersebut tidak di izinkan masuk batang dua,” jelasnya.
Ia melanjutkan, Kebijakan PPKM saat ini membuat aktivitas transportasi reguler rute Ternate – Batang Dua – Bitung tidak diizinkan beroperasi sejak akhir bulan juni 2021 lalu. Sejak itu masyarakat dihimbau untuk mengurangi bepergian ke luar daerah. Oleh karena itu, untuk memastikan ketersediaan sembako, warga Batang dua meminta perhatian khusus dari penyelenggara pemerintahan, baik walikota maupun DPRD.
“Kami berharap pemerintah Kota Ternate segera mengambil langkah, sehingga kapal bisa beroperasi kembali, guna melayani kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Selain menipisnya stok Sembako, warga Batang dua juga meminta Walikota Ternate untuk segera merealisasikan janjinya, yaitu penyediaan penerangan listrik 24 jam, mengingat selama ini pelayanan listrik di Batang dua hanya dilakukan 12 jam sehari.
Reporter : Rachmat Insan Harly
Editor : Redaksi