Halbar – Pemerintah Halmera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepakat untuk mengevakuasi 6 desa dari aktivitas Gunung Ibu.
Kesepakatan ini dihasilkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Pos Komando Penanganan Darurat di Kantor Bupati Halmahera Barat, yang dihadiri berbagai pihak, antaranya TNI, Polri, dan tokoh masyarakat setempat, Jumat (17/1).
Evakuasi difokuskan di enam desa di Kecamatan Tabaru, yakni Desa Sangaji Nyeku, Sosangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke. Hingga kini, seluruh warga Desa Sangaji Nyeku telah berhasil dipindahkan ke tempat pengungsian, sementara evakuasi di lima desa lainnya masih berlangsung.
Bupati Halmahera Barat, James Uang, telah mengeluarkan imbauan untuk melarang aktivitas di zona bahaya, membatasi izin keramaian, dan mengarahkan warga untuk segera mencari tempat aman saat terjadi letusan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi resiko bahaya bagi masyarakat.
Pos Komando diaktifkan dengan Kolonel Arm Aditya Yuni Nurtono sebagai komandan. Fokus utama posko adalah menyelesaikan evakuasi di lima desa tersisa dengan melibatkan Tim Gabungan yang bekerja secara intensif.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, dalam Rakor tersebut menyatakan bahwa BNPB mendukung penuh penanganan bencana dengan memberikan pendampingan dan memenuhi kebutuhan logistik. Penanganan ini bertujuan agar proses evakuasi berjalan lancar tanpa korban jiwa.
“Langkah koordinatif antara BNPB, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan mampu meminimalisir dampak bencana. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan keselamatan warga dari ancaman erupsi Gunung Ibu,” pungkasnya.
Reporter : Tim Sentra
Editor : M. Rahmat Syafruddin