Halut – Video Mantan Sekretaris DPC PKB Yusri Bailussy saat orasi dalam kampanye paslon nomor urut 4 Piet Hein Babua dan Kasman Hi Ahmad di Desa Sosol, Malifut, Halmahera Utara, beberapa waktu lalu viral.
Sebab, Yusri diduga membuat pernyataan yang mencemarkan nama baik Steward Soentpiet, Calon Bupati nomor urut 2. Dalam video berdurasi 3.20 menit, Yusri membuat pernyataan yang membohongi warga.
“Salah satu alasan kenapa saya tidak memilih Steward Soentpiet. Karena saya dihargai dengan uang,” teriak Yusri dalam video tersebut di depan warga hingga pengawas pemilu.
“Bayangkan dia suruh orang komunikasi dengan saya. Minta uang berapa untuk dukung kita (Paslon SMART),” lanjut Yusri pada video itu.
Menanggapi pernyataan Yusri, Sekretaris PKB Fahmi Musa mengatakan, apa yang disampaikan Yusri soal Steward menyuruh orang untuk bertanya padanya mau dibayar berapa untuk mendukung paslon SMART itu penyataan sesat.
Yusri, bahkan saat orasi kampanye bukan menyampaikan visi-misi, namun terlihat terus menyerang paslon SMART.
“Sekali lagi, Bapak Steward tidak pernah memerintahkan orang untuk membayar Yusri. Yang jelas, pak Steward dan Yusri sejak proses pengambilan partai selalu ada komunikasi yang intens. Entah apa yang mendasari saudara Yusri. Seakan-akan menyerang bapak Steward secara pribadi,” tegas Fahmi, Sabtu (5/10).
Sebelumnya, Yusri memang sudah dipecat dari PKB karena dinilai tidak mentaati mekanisme atau kerja-kerja partai.
“Sahabat Yusri harusnya taat atas keputusan Partai. Dimana rekomendasi B1KWK itu sudah dikantongi oleh paslon SMART dan saat itu Yusri sebagai sekretaris DPC wajib menandatangani surat dari KPU dalam kepentingan pendaftaran hari kedua,” ungkap Fahmi.
Namun, kata Fahmi, Yusri malahan menolak tanda tangan pendaftaran ke KPU. Sehingga harus ada pergantian posisi sekretaris DPC untuk memenuhi syarat pendaftaran di KPU. Fahmi juga mengatakan, dirinya sangat mengenal pribadi Steward Soentpiet.
“Beliau adalah orang yang takut akan Tuhan, taat terhadap agamanya, dan selalu berlaku baik kepada semua orang,” tutupnya.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin