Perempuan Asal Halmahera Barat Jadi Korban Penganiayaan di Tangerang Selatan

Banten – Siti Maryam (SM), perempuan asal Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami penganiayaan di Curug Binong, Tangerang Selatan, Banten.

Pelaku penganiayaan tersebut adalah CS yang merupakan suami SM. Kasus penganiayaan terhadap SM, saat ini sedang diadvokasi oleh ormas Maluku Utara Bersatu (MUB), salah satu organisasi paguyuban Maluku Utara di Jakarta.

Wakil Ketua Umum MUB, Rusli Sudin, saat dihubungi Sentra menyampaikan, korban sudah berulang kali mengalami tindak kekerasan dari CS sejak November 2023. Terakhir SM kembali mengalami kekerasan pada Minggu (2/6) malam. Warga dan tetangga di sekitar rumah kontrakannya yang mengetahui peristiwa penganiayaan tersebut, kamudian mendampingi korban melapor ke Polsek Curug Binong dan sudah dilakukan visum pada Senin (3/6).

Siti Maryam bersama pengurus MUB Jakarta, Foto: Istimewa

“Jika melihat luka-luka yang dialami korban, dan kekerasan yang sudah terjadi berulang kali, menurut saya ini bukan hanya KDRT, tapi sudah kategori penyiksaan, apalagi semua barang-barang penting korban juga diambil paksa oleh pelaku,” ujar Rusli. Rabu (26/6).

Menurut Rusli, berdasarkan cerita korban, selain menganiaya, CS juga berulang kali meneror korban yang berprofesi sebagai ART tersebut. Bahkan barang-barang korban berupa pakaian dan dokumen-dokumen penting seperti KTP, Ijazah dan yang lainnya, juga diambil paksa oleh pelaku. Selain itu korban juga sering diancam akan dibunuh jika melaporkan perlakuan CS ke pihak yang berwajib.

Rusli melanjutkan, meskipun sudah melaporkan kasus ini sejak 2 juni lalu, hingga saat ini belum ada progres apapun dari pihak kepolisian, sementara pelaku CS masih bebas berkeliaran dan dikhawatirkan akan kembali melakukan kekerasan terhadap korban.

“Kita dari MUB terus mendesak Polres Tangerang Selatan, agar segera mengambil tindakan manangkap pelaku yang hingga sekarang masih bebas berkeliaran, apalagi pelaku tahu semua aktivitas dan perumahan tempat korban bekerja,” lanjutnya.

BACA JUGA   Lakukan Audit di Tidore, BPK RI Nilai Laporan Keuangan Pemda Tidak Ada yang Signifikan

“Kita berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi terhadap siapapun, terutama kepada saudara-saudara kita dari Maluku Utara,” pungkas Rusli.

Selain mendampingi korban, pihak MUB juga berkoordinasi dengan Pemprov Maluku Utara dan sudah mendapat respon dari PJ Gubernur Maluku Utara. Pemprov Malut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan sudah berkoodinasi dengan dinas terkait di Tangerang Selatan untuk segera mendorong penuntasan kasus ini ke aparat kepolisian setempat.

Hingga berita ini terbit, belum ada informasi lanjutan dari pihak kepolisian setempat mengenai perkembangan penanganan kasus ini.

Reporter : Tim Sentra

Editor : Wildan