Oleh :
Dr. Abdul Motalib Angkotasan, S.Pi, M.Si (Dosen Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate)
Maluku Utara merupakan salah satu Provinsi Kepulauan di Indonesia, memiliki ratusan pulau besar dan kecil. Secara geografis kepulauan Maluku Utara terletak di bibir Pasifik dan dilalui oleh alur pergerakan massa air dunia.
Terhubung oleh Laut Halmahera, Laut Maluku dan Samudra Pasifik serta merupakan alur pergerakan arus lintas Indonesia atau ARLINDO (Atmadipoera et al, 2018). Kondisi ini membuat perairan di Maluku Utara kaya akan potensi perikanan tangkap. Terdapat tiga komiditi unggulan perikanan tangkap di Maluku Utara yakni Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT).
Selain potensi TCT terdapat juga potensi perikanan demersal yang didukung oleh adanya ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini tersebar di ratusan pulau kecil dengan kondisi diversitas yang tinggi dan memiliki kualitas perairan yang baik.
Potensi ini belum dikelola secara maksimal melalui suatu master plan pengembangan industri perikanan berskala eksport. Hal ini menyebabkan Provinsi Maluku Utara tidak tercatat sebagai produsen utama produksi perikanan tangkap dan hanya tercatat sebagai kawasan lumbung ikan.
Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap di Maluku Utara maka diperlukan adanya pembangunan sentra industri perikanan terpadu di Maluku Utara.
Pengembangan potensi Kelautan dan Perikanan perlu dirumuskan secara komprehensif, berbasis data riset yang presisi. Ketersediaan data dan informasi ini akan menjadi preferensi dalam mendesain skenario percepatan pembangunan potensi kelautan dan perikanan Provinsi Maluku Utara.
Tulisan singkat ini akan menelaah data dan informasi yang bersumber dari laporan-laporan pemerintah, laporan hasil kajian NGO dan berbagai publikasi ilmiah terkait potensi kelautan dan Perikanan Maluku Utara. Membahas potensi perikanan tangkap Provinsi Maluku Utara, menjabarkan jenis-jenis ikan apa saja yang ditemukan di periaran Maluku Utara.
Komoditas unggulan memegang peranan sangat penting dalam menunjang kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau kecil. Komoditas unggulan pulau kecil di dominasi oleh ikan dan non ikan. Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu provinsi dengan gugusan pulau sejumlah 395 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau kecil di Maluku Utara mempunyai sumber daya laut yang bernilai ekonomis, penting dan dapat menunjang kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Gambaran komoditas laut yang ada, sebagian besar bersumber dari komoditas perikanan. Potensi pengembangan komoditas perikanan dapat disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan budaya masyarakat setempat yang hampir sebagian besar wilayahnya terdiri atas pulau-pulau kecil dan mayoritas masyarakat secara sosial ekonomi bekerja di sektor perikanan tangkap.
Ikan Cakalang dan Ikan Tuna merupakan komoditas perikanan yang paling unggul dan dominan di Pulau Ternate, Hiri, Maitara, dan Tidore. Sedangkan Ikan Kerapu merupakan komoditas unggulan di pulau Siko, Laigoma dan Gafi. Secara umum komoditas Cakalang dan Tuna adalah komoditas yang berbasis pada upaya penangkapan sehingga tidak sepenuhnya dapat menjamin ketersediaan komoditas tersebut untuk level industri jika hanya mengandalkan ketersediaannya di alam tanpa ada upaya budi daya yang memadai.