Ilustrasi

Tidore – Salah satu toko milik Hairudin Abdulah, warga RT 005, RW 002 Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan dibobol maling.

Pembobolan toko tersebut terjadi pada Rabu, 16 April 2025 dini hari lalu. Saat itu, Hairudin sekeluarga berada Lelilef, Halmahera Tengah karena sedang merenovasi usaha indekost miliknya.

Hairudin mengaku, dirinya baru mengetahui tokonya dibobol maling pada hari Jumat, 18 April sekitar Pukul 09.00 WIT, ketika di beritahu oleh adiknya Hanafi Malagapi.

“Pada hari Jumat baru saya di telpon adik saya di kampung, bahwa jendela toko saya dijebol dan terbuka. Hari itu juga saya langsung berangkat dari lelilef pada jam 11.30 pagi dan sampai dirumah pada jam 16.00 WIT,” ungkapnya, Kamis (24/4).

Setibanya di rumah, Hairudin kemudian mengecek kamera CCTV yang terpasang dirumahnya dan menemukan adanya kejadian janggal di toko miliknya pada Rabu (16/4) sekitar pukul 02.40 dini hari.

Dalam rekaman CCTV, nampak seorang pria remaja menggunakan sweater dengan muka tertutup, menuju meteran listrik untuk mematikan aliran listrik sehingga kamera CCTV juga ikut mati.

“Setelah mengecek kamera cctv, saya bergegas ke toko dan mengecek barang-barang apa saja yag dicuri,” tuturnya.

Memeriksa isi toko, ia menemukan pintu lemari yang digunakan untuk menyimpan uang juga dijebol. Ia kemudian memutuskan membuat laporan polisi ke Mapolresta Tidore pada Sabtu (19/4)

“Saya harus melaporkan kejadian ini ke pihak terkait untuk diproses secara hukum agar ada efek jera,” ucapnya dengan nada geram.

Terpisah, Lurah Dokiri Alfan Gafur, SH, ketika dihubungi media ini mengaku, aksi pencurian di Kelurahan Dokiri sudah terjadi berulang kali dan sangat meresahkan warga.

Banyak kios kecil, toko, hingga rumah warga, jadi sasaran empuk para maling. Namun, kejadian-kejadian tersebut belum berhasil terungkap siapa pelakunya.

BACA JUGA   Murad Polisiri Ingin Ismail Dukomalamo Jadi PJ Walikota Tidore Kepulauan

Meski begitu, kata dia, untuk kali pertamanya pelaku maling di dalam kampung yang ia pimpin itu baru terkuak, yakni pada peristiwa pembobolan toko milik Hairudin, dimana terdapat 3 orang pelaku berinisial WS, YM, dan AJZ yang notabene warga Dokiri.

Hairudin mengungkapkan bahwa, Rabu (23/4) tadi malam, dirinya didatangi orang tua pelaku dan diminta mengantarkan para pelaku ke Polresta Tidore untuk diproses secara hukum sebelum mendapat amukan keluarga korban.

Hal itu dilakukan orang tua pelaku lantaran pelaku berhasil dikenali oleh salah seorang keluarga korban.

Ia bilang keluarga korban mengenal ciri-ciri pelaku melalui hasil rekaman cctv, sehingga memutuskan untuk menanyakan secara langsung kepada pelaku, yang mengakui perbuatannya.

“Pengakuan pelaku itu, akhirnya tersebar cepat ke telinga warga sehingga orangtua pelaku karena takut anaknya diamuk keluarga korban, mereka bertanya juga ke anaknya dan anaknya itu mengakui perbuatannya,” ungkap Alfan.

“Karena itu orang tua pelaku meminta saya mengantarkan anaknya ke Polresta Tidore untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” lanjutnya

Ia menambahkan, selaku Kepala Kelurahan Dokiri, dirinya berharap melalui proses hukum, para pelaku mendapat efek jera. Sebab kata dia, pasti ada pelaku lainnya yang belum terungkap, selain tiga pelaku yang sudah terekspos.