Di sisi lain, cantik jika di personifikasi pada alam maka sejatinya cantik itu sudah tergores, rusak karena dirusaki oleh oknum yang menyetubuhinya tanpa bertanggung jawab. Hal ini mampu dilihat secara bersama bagaimana ekologi tercemari, ekonomi masyarakat kecil semakin tertekan, budaya terus tergerus oleh pengaruh asing serta aseng. Mungkinkah cantik itu masih kita pandang sebagai eksistensi ataukah melihat dia sebagai esensi untuk segera memulihkan Maluku Utara yang lebih indah di masa depan.
Politik Maluku Utara harus mampu melahirkan pemimpin berjiwa besar itulah kesimpulan tentang esensi cantik. Jika demikian maka semua kandidat kepala daerah khususnya Gubernur Maluku Utara ialah orang-orang yang “CANTIK” yang lagi berlomba-lomba Bangkit, Maju, untuk bisa keluar sebagai JUARA.