Morotai,- Sudah hampir sebulan ini warga Desa Sopi, Kabupaten Morotai, diresahkan oleh abrasi air laut ke lokasi kuburan di desanya.
Pasalnya, gelombang pasang yang terjadi sejak desember lalu, telah menghancurkan sejumlah kuburan warga. Menurut warga, keberadaan lokasi kuburan yang tepat di tepi pantai memang sudah sejak lama dikhawatirkan akan tergerus oleh abrasi.
Ditemani oleh tokoh pemuda setempat, kru Sentra berkesempatan mengunjungi lokasi terjadinya abrasi, kurang lebih terdapat 20 kubur telah hancur diterpa ombak lautan pasifik sejak pertengahan desember yang lalu.
“Sejak kejadian bulan desember kemarin, sudah 8 kubur dari warga muslim yang hancur dan berhasil dipindahkan lokasinya, sementara untuk kuburan warga non muslim dari desa tetangga ada 10 kubur lebih yang hancur,” jelas Nofyan Ismail, salah satu tokoh pemuda Morotai Jaya (15/01).
Kepada kami Nofyan menjelaskan, warga setempat sudah beberapa kali mengajukan usulan pembangunan tanggul penahan ombak melalui forum Musrembang. Beberapa petinggi Kabupaten Morotai pun kabarnya sudah memantau langsung ke lokasi.
“Warga di sini setiap tahun mengusulkan pembangunan tanggul lewat Musrembang, katanya beberapa pejabat juga sudah cek langsung ke lokasi, namun sampai sekarang belum direalisasi,” jelas pria yang biasa disapa Ongen tersebut.
Ia berharap pemerintah bisa segera mengupayakan pembangunan tanggul penahan ombak di lokasi kuburan. Untuk sementara, guna menghindari kerusakan yang lebih parah, warga kini sudah membangun tanggul darurat dari kayu dan batang pohon kelapa.
“Kita berharap pemerintah melalui dinas atau pihak lain yang berwenang segera melakukan penanganan terhadap bencana abrasi yang terjadi di Sopi, apalagi saat ini ombak sedang tinggi,” tutupnya.
Adapun di lokasi tersebut, masih terdapat ratusan kubur yang keberadaannya semakin terancam.
Reporter : Mw
Editor : Redaksi