Hal tersebut dianggap Rifai, akan membawa dampak kehancuran bagi pulau-pulau kecil di Loloda yang memiliki potensi bahari yang dapat memberikan manfaat bagi keberlangsungan masyarakat di masa depan.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, pihak Semahabar Ternate menyampaikan harapan kepada Pemda Halbar untuk lebih memikirkan dampak pertambangan yang akan menjadi ancaman ruang hidup, dibandingkan hasilnya yang hanya akan dinikmati oligarki lokal dan pusat.
“Harapan kami, Pemda Halbar lebih memikirkan dan mempertimbangkan bahwa aktivitas pertambangan, nantinya lebih besar akan menjadi ancaman ruang hidup warga, dibandingkan dengan hasilnya yang hanya akan dinikmati oleh oligarki,” tutur Rifai.
Ia juga mengatakan menyerapan tenaga kerja dan peningkatan fiskal daerah karena investasi tersebut pun tidak sebanding dengan keuntungan perusahaan dan kerusakan yang ditimbulkan.
“Tentunya jika dilihat pada peluang hanya berefek pada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan fiskal daerah yang tidak sebanding dengan keuntungan perusahan,” tegas rifai.
“Penting kiranya, perhatian serius harus diberikan pada nasib pendidikan di Halbar yang ke depan akan mempengaruhi SDM. Karena dengan berorientasi pada buruh kasar dan buruh industri saja, maka mimpi besar generasi muda akan sirna,” tutup Rifai.
Reporter: Karmila
Editor: M. Rahmat Syafruddin