Tidore – Sultan Tidore Husain Sjah angkat bicara setelah mendapat informasi sejumlah oknum dari Tidore dan Ternate yang menemui masyarakat Desa Wayamli, Kecamatan Maba Tengah, Halmahera Timur.

Oknum warga itu datang mengenakan pakaian adat dan mengaku meneruskan perintah Sultan Tidore untuk menghentikan masyarakat adat melakukan aksi blokade aktivitas perusahaan tambang PT Sambiki Tambang Santosa (STS) di wilayah Desa Wayamli.

Aksi yang dipimpin Kimalaha Wayamli, Ahmad Hi Djalim itu dilakukan karena diduga aktivitas tambang sudah masuk di wilayah adat Kimalaha tanpa izin.

Husain, kepada media ini, mengaku tidak memerintahkan siapa pun untuk melarang masyarakat menghentikan aktivitas perusahaan tambang di Desa Wayamli.

“Saya sudah sampaikan kepada masyarakat adat di Wayamli, termasuk sudah menghubungi Kimalaha Wayamli, bahwa saya tidak perintahkan siapa pun,” katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (22/4).

Husain meminta kepada masyarakat adat untuk bertindak sesuai dengan maklumat dan titah kesultanan.

“Kepada masyarakat yang ada di Buli, Maba, dan Wayamli, tetap tenang. Tetap perjuangankan apa yang menjadi hak masyarakat. Jangan mudah terprovokasi dengan segala bentuk intimidasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab,” pintanya.

Sultan juga minta kepada pihak-pihak perusahaan tambang untuk tidak berbuat semena-mena dan harus menghargai hak masyarakat, terutama lahan dan tanaman yang sudah jadi ruang hidup mereka.

Reporter: Bahtiar Abdurrahman

Editor: M. Rahmat Syafruddin

BACA JUGA   Dwi Gol Yakob Sayuri Berhasil Curi 3 Angka Malut United di Gelora Kie Raha, Coach Akui Tim Masih Banyak Yang Kekurangan!