Walikota Tidore Sebut Pemasangan Listrik di Pulau Mare adalah Sebuah Harapan Besar

Tidore – Walikota Tidore Kepulauan, Capt. H. Ali Ibrahim menyebut bahwa pemasangan listrik di Pulau Mare adalah sebuah harapan tersebarnya.

“Perjuangan untuk melihat dua Desa di Pulau Mare terang dengan listrik, adalah sebuah harapan besar,” Ungkap Ali Ibrahim saat meninjau lokasi pembangunan PLTD Pulau Mare bersama Manager PLN UP3 Ternate, Eka Panji Saptaprasetya dan Manager ULP PLN Tidore, Muhammad Zulfikar, Jum’at (21/7).

Menurutnya, tujuan pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang ada di Pulau Mare, yaitu di Desa Mare Gam dan Desa Mare Kofo yang menurutnya telah lama menantikan penerangan.

Ia juga mengatakan, Pemerintah Kota Tidore kedepan akan berupaya membangun jalan tani untuk mempermudah akses jalan darat dari dua desa ke lokasi PLTD Pulau Mare, dimana juga mempermudah akses kebutuhan PLTD dalam menunjang penerangan listrik di Pulau Mare. Karena air laut di lokasi PLTD Pulau Mare cukup  jauh di kala surut, sehingga harus diupayakan pembangunan jalan tani sebagai akses jalan darat dari lokasi PLTD ke Desa Mare Gam.

“Mobilisasi ini juga mengantisipasi ketika ada warga yang sakit. Nanti juga kedepan akan disambungkan lagi ke Desa Mare Kofo, jadi tidak ada pembedaan, ini adalah untuk pemerataan,” ujar Ali.

Untuk itu, ia berharap masyarakat Desa Mare Gam dan Mare Kofo dapat menjalain kerjasama terkait pembebasan lahan untuk kebutuhan sistem pembangkitan dan juga jaringan PLTD Pulau Mare. Sebab rencana kedepan, akan ada penambahan 1 unit mesin pembangkit listrik dengan tipe yang lebih besar untuk menunjang kebutuhan listrik di Pulau Mare agar menyala selama 24 jam ful.

Sementara, Manager PLN UP3 Ternate, Eka Panji Saptaprasetya dalam kesempatan tersebut mengatakan, dalam waktu dekat, pengoperasian PLTD Pulau Mare akan segera diresmikan, dengan penggunaan mesin pembangkit listrik saat ini yaitu tipe G62, karena mesin tipe G100 masih terkendala mobilisasi melalui jalur laut.

“Untuk saat ini kita beroperasi menggukan mesin pembangkit listrik tipe G62 dengan kapasitas rata-rata listrik akan menyala selama 6 jam pada malam hari, rencananya ada penambahan 1 lagi mesin dengan type G100 untuk menyuplai listrik selama 24 jam, namun saat ini kita masih terkendala dengan mobilisasi laut, karena dangkalnya air laut di depan lokasi PLTD Pulau Mare sangat jauh,” ucap Eka

Eka juga mengungkapkan, pihaknya telah berupaya untuk memobilisasi mesin pembangkit listrik type G100 menggunanan Landing Craf Tank, namun tidak berhasil karena surutnya air laut yang terlalu jauh, sementara mesin G100 sendiri berbentuk semitruk, jadi hanya dapat diakses dengan mudah melalui jalur darat, namun upaya-upaya memobilisisasi penambahan mesin di PLTD Pulau Mare masih terus dilakukan melalui koordinasi dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

“Bersama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, kami masih akan terus berupaya, jika telah dibangun jalan tani, mungkin itu akan mempermudah, kami sempat berkoordinasi dengan Kapal Feri ASDP, namun tetap mereka belum bisa menyanggupi karena dangkalnya terlalu jauh, jika ada cara lain, dengan menggunakan Kapal Pelni atau lainnya kami akan upayakan, kami akan survei dulu,” tutup Eka.

BACA JUGA   Penutupan Acara Malam Kesenian Festival Djuanga di Mareku Tidore Dimeriahkan Alan Darmawan