Tobelo – Sultan Tidore Husain Alting Sjah disebut sebagai tokoh perdamaian Maluku Utara yang layak didukung menjadi gubernur pada lima tahun mendatang.
Hal itu disampaikan oleh salah satu warga Halamahera Utara, Robert, saat ditemui dalam acara Gebyar Budaya di Tobelo pada Jumat (15/11).
“Karena sebagai tokoh perdamaian, kami mengundangnya hadir dalam acara Gebyar Budaya yang digelar di Rumah Adat Hibualamo. Rumah ini sebagai simbol perdamaian bagi masyarakat Halmahera Utara. Kami bahkan menjemput Sultan tepat di tugu Hibualamo,” kata Robert.
Robert menjelaskan, Husain Sjah, adalah tokoh yang meneruskan visi para Sultan-Sultan terdahulu untuk menjaga kedamaian di Maluku Utara.
“Menjadi seorang Sultan dan menjaga tugas besar ini tidak mudah. Karena itu, niat baik Sultan Husain untuk selamatkan Maluku Utara, menjadi tugas kita semua untuk perjuangkan,” tandasnya.
Sementara, Husain Alting Sjah dalam kesempatan itu, mengaku telah berdiri tegak menyuarakan kedamaian sejak ia menjabat Kapita Laut Kesultanan Tidore. Terutama saat konflik horisontal di Maluku Utara pada 1999, ia berdiri tegak melawan pihak-pihak yang sengaja membangun provokasi untuk memecahbelah masyarakat.
“Waktu itu, ada yang provokasi untuk membunuh Kapolres asal Batak yang beragama Kristen. Saya bilang, kalau ada yang berani bunuh dia, maka berhadapan dengan saya dulu. Saya tidak takut mati, kalau berhadapan dengan orang provokator yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian. Bagi ia, kedamaian jauh dari segala-galanya dari sekadar sebuah ambisius untuk menang.
“Momen politik pilkada ini memiliki batas waktu, hanya beberapa bulan, bahkan hari. Tapi silaturahmi memilihi waktu yang panjang, karena itu persaudaraan dan keluarga lebih penting,” pungkasnya.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin