Worat-worat, Sentra Durian Halmahera Barat

Jailolo,- Kabupaten Halmahera Barat dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil buah-buahan di Maluku Utara. Khususnya di desa Worat-worat kecamatan Sahu, terdapat berbagai macam buah-buahan yang sudah dibudidaya masyarakat secara tradisional

Salah satu jenis buah yang selalu menjadi primadona ketika musim buah tiba adalah  durian. Di Worat-worat, musim durian selalu membawa berkah tersendiri. Para petani yang memiliki tanaman ini, biasanya mendapatkan tambahan penghasilan setiap datangnya musim .

Berdasarkan pantauan reporter Sentranews.id. Tanaman Durian di desa Worat-worat saat ini tengah berbuah dan sedang memasuki masa panen. 

Kalvin Gam (61), warga desa Worat-worat yang ditemui di kediamannya, menceritakan bahwa durian di desanya semula berasal dari bibit yang dibawa dari desa tetangga, yaitu desa loce. Menurut Kalvin, dikebunnya, hanya terdapat 10 pohon durian yang ia tanam, sisanya adalah pohon durian tua yang sudah ada sejak lama.

“Kalau punya saya hanya sedikit 10 Pohon dan itu saya tanam tahun 1985, tapi durian yang sebelumnya sudah ada dari nenek moyang kita,” ungkapnya (10/4).

Kepala Desa Worat-worat

Kalvin menambahkan, biasanya durian lokal akan mulai berbuah di usia 10 tahun. Baginya, hasil panen durian musim ini tidak sebanyak musim-musim sebelumnya. Karena bukan musim besar, harga durian yang dijual juga relatif mahal. 

“Untuk harga masih mahal, kalau ambil di kebun 1 buah 30.000, sedangkan kalau sudah di kampung 10 buah/1 gandeng mencapai 300.000,” jelasnya.

Kades Worat-worat Michael Hady (42), pada saat temui di kebunnya, membenarkan bawah hampir semua warga desanya memiliki pohon durian. 

“Saya saja 19 pohon, itupun pohon yang di tanam di masa kakek nenek dahulu, belum termasuk yang baru di tanam,” jelasnya.

BACA JUGA   Seorang Pemuda Desa Wayamiga Dianiaya Oknum Satpol PP Halsel

Michael menambahkan, saat ini pohon durian tidak banyak yang berbuah, karena memang bukan musim besar atau di sebut “buah salata“. Biasanya jika musim besar datang, pembeli ramai datang langsung ke kebunnya. Seperti ada kenikmatan tersendiri ketika makan durian langsung di bawah pohonnya.

Reporter : La Alirman

Editor : Redaksi