Nabire – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei mengukur opinii dan preferensi masyarakat Nabire, Papua menjelang Pilkada 2024.
Hasilnya, Ketua Komisi A DPRD Nabire Marci Kegou unggul dalam hasil survei ini bahkan mengalahkan petahana Bupati Nabire Mesak Magai sebagai calon petahana.
“Hasil top of mind pilihan para responden menunjukkan peluang besar bagi penantang petahana bupati. Di mana tingkat keterpilihan Mesak Magai sebagai petahana hanya dipilih sebanyak 21,3% kalah oleh Ketua Komisi A DPRD Nabire Marci Kegou yang dipilih sebanyak 27,1%,” kata Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis dalam keteramgan tertulis, Senin (5/8).
Kemudian, lanjut Togu, urutan ketiga Hugo Martinus Karubaba memperoleh tingkat keterpilihan sebesar 18,1%, keempat Ismail Djamaluddin 7,3%, kelima Evan Ibo 3,1%, keenam Oktovina Woromboni 1,3%, ketujuj Albert Kayame sebesar 1,1%,” dan selebihnya 20,7 belum memilih.
Togu mengungkapkan, berdasarkan hasil surveu tentang kepuasan publik terhadap Mesak Magai petahana Bupati Nabire hanya mencapai 35,2%, tidak puas sebanyak 60,7%, serta yang tidak menjawab sebesar 4,1%
Menurutnya, angka ini menunjukkan angka yang sangat rendah dan mencerminkan kurangnya apresiasi masyarakat terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai Bupati Nabire.
Diungkapkan, alasan di balik rendahnya kepuasan masyarakat Nabire beragam, termasuk ketidakpuasan terhadap kebijakan yang diambil, kurangnya perbaikan infrastruktur, atau minimnya program yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Nabire.
“Ini masih menunjukkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Nabire merasa tidak puas dengan kepemimpinan Mesak Magai. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti ekspektasi masyarakat yang tidak terpenuhi, atau mungkin masalah-masalah yang belum terselesaikan selama masa jabatannya,” kata Togu.
Karena itu, lanjut Togu, Data ini menggambarkan tantangan besar bagi tokoh-tokoh yang pernah menjabat untuk bersaing dalam Pilkada Nabire 2024. “Dengan tingkat kepuasan publik yang rendah, mereka akan menghadapi kesulitan dalam membangun kembali kepercayaan dan dukungan masyarakat,” kata Togu.
Dijelaskan, tingkat kepuasan publik atau dikenal sebagai ”job approval rating” punya kekuatan prediktif elektoral yang sangat besar bagi Bupati Petahana. Hasil survei menemukan ada berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilihan ini, terutama kinerja dan rekam jejak kandidat.
“Mayoritas atau 47,3% responden menyatakan kinerja dan rekam jejak adalah faktor yang paling mempengaruhi mereka dalam memilih kepala daerah. Lalu 13,6% lebih mempertimbangkan visi-misi dan program dan 6,5% memilih berdasarkan kompetensi kandidat dan sebanyak 32,6% didasarkan dari asal suku, agama, hingga gender kandidat,” ujarnya.
Atas itu, sambung Togu, hasil survei tingkat elektabilitas bakal calion Bupati Pilkada Nabire 2024 menunjukkan tidak banyak berubah jika hanya dengan simulasi 4 nama bakal calon dengan mengunakan pertanyaan tertutup pada 1400 responden.
Tepatnya dengan pertanyaan jika pilkada digelar hari ini nama mana yang akan bapak/ibu pilih sebagai Bupati Nabire? Dari hasil persentase tertinggi untuk tingkat keterpilihan yakni Marci Kegou sebesar 34,7% sementara Mesak Magai 25,3%, Hugo Martinus Karubaba 17,8%, Ismail Djamaludin 9,1%, dan yang tidak memilih dan menjawab sebanyak 13,1%.