SMART Ungkap Masalah dan Solusi untuk Halmahera Utara

Halut – Pasangan Calon Bupati Steward Soentpiet dan Wakil Bupati Maskur A Tomagola, mengungkapkan berbagai masalah di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, akibat sistem dan pengelolaan pemerintahan yang masih terkesetan diskriminatif.

Meski begitu, pasangan calon dengan jargon SMART ini juga menyampaikan solusi untuk membangun daerah tersebut.

“Kami menemukan, di Halmahera Utara, tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat tinggi. Beberapa waktu sebelumnya pun ada kejadian. Masalah kesehatan, Hingga kurangnya tenaga medis. Masalah klasik di sini, yaitu praktik manejemen keuangan yang diskriminatif,” ungkap Steward dalam Debat Publik kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara pada 18 November 2024.

Pemerintah Halmahera Utara, dalam pemberitaan pada periode ini, memang memiliki utang iuran BPJS 17 miliar. Ini bahkan mempengaruhi pelayanan kesehatan bagi warga. Selain itu, data cermat, tingkat bunuh diri di Halut sangat tinggi, disebabkan faktor ekonomi.

Selain itu, Steward juga menyampaikan soal pentingnya membangun sistem pangan lokal agar warga dan petani berdaya. Sebab, saat ini, produk pertanian tidak berkembang karena sistem tidak melakukan integrasi pasar dari tingkat lokal, nasional, hingga internasinal.

“Apa yang terjadi saat ini adalah produk lokal kita kalah bersaing. Akibatnya, masyarakat petani dan nelayan tidak bangga dengan produk dan profesinya. produk mereka sudah layu sebelum berkembang

Beranjak dari keprihatinan tersebut, dengan bekerja SMART melalui visi Halut Harmonis, Berdaya, Maju dan berkelanjutan didukung 8 program prioritas akan wujudkan Masyarakat Halut sejahtera. Halut adalah rumah kita,” ujar Steward.

Steward juga bilang, pada debat sebelumnya, mereka, sudah mengemukakan—mengangkat fokus pada membangun sistem pangan lokal dan UMKM. Hasilnya, Kasbi (ubi) dan padi ladang tidak sekadar menjadi topik namun menjadi perbincangan di Halmahera Utara dan Maluku Utara.

BACA JUGA   Idrus Maneke: Rakyat Tidak Boleh Salah Memilih Lagi, Haltim Pernah Memilih Pemimpin yang Berakhir di Balik Jeruji!

Sementera itu, Markur A Tomagola memaparkan 8 program prioritas yang akan SMART laksanakan. Di bidang infrastruktur misalnya, SMART akan membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan desa-desa tertinggal dengan perkotaan.

Di bidang pariwisata kami akan membangun 10 destinasi baru berbasis masyarakat dan masyarakat adat. Di bidang pendidikan, mereka akan membagikan beasiswa bagi 1.000 siswa dan mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu juga beasiswa untuk 100 doktor.

Bidang Pemuda, mereka akan membangun Hibualamo Creative Hub. Sebuah wadah yang menampung kreatifitas orang muda dari berbagai komunitas.

“Karena kita tau generasi Z dan milenial punya dampak yang luar biasa dalam menyumbang devisa pembangunan,” kata Maskur, yang dikenal sebagai penggerak literasi di Maluku Utara.

Di bidang Ekonomi Kerakyatan, ada sekitar 10 ribu hektare lahan tanaman pangan yang terintegrasi dengan perikanan dan peternakan. Kemudian 300 armada dan alat tangkap bagi nelayan. Mengadakan cold storage dengan kapasitas 300 ton. 5 SPBN bagi nelayan di sentral pengembangan perikanan. Hingga Peremajaan tanaman pala dan cengkeh dengan luas lahan kurang lebih 5.000 hektare.