Ternate – Tinggal menghitung hari pemilihan kepala daerah akan dilaksanakan, persepsi publik masyarakat akan sosok calon pemimpin yg akan dipilih sudah mulai terbentuk. Kamis (1/8).
Hal ini yang menjadi perhatian Poros Muda Partai Golkar Malut, mencermati perkembangan pada dua pekan terakhir, Muis Djamin, Koordinator Poros Muda Partai Golkar Malut meminta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengususng calon gubernur yang mendapat respon positif dari publik.
“Poros Muda Partai Golkar Malut memohon kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang terhormat Bapak Airlangga Hartarto sekiranya Partai Golkar dapat mengusung calon gubernur Maluku Utara yang mendapat respon positif dari publik,” ungkap Muis.
Menurut Muis, respon publik ini dapat terlihat dari tingkat elektabilitas figur calon kepala daerah yang akan di usung. Sultan Tidore Husain Alting Sjah yang merupakan produk Rapimda Partai Golkar Malut memiliki trend yg setiap saat mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan figur lainnya.
“Olehnya itu, Poros Muda Partai Golkar Malut menganggap Sultan Tidore adalah figur terbaik yang bisa merebut kemenangan,” tegasnya.
Selain itu, Muis juga meminta kepada dewan pimpinan pusat agar kiranya dapat mengusung figur yang bersih dan bebas dari isu korupsi, serta tidak tersandera dengan masalah-masalah hukum karena akan menjadi beban yang akan mempengaruhi persepsi publik.
Muis melanjutkan, Poros Muda Partai Golkar menilai bahwa gerakan demontrasi yang dilakukan oleh elemen- elemen anti korupsi Malut di KPK RI Jakarta 29 Juli dan Kejaksaan Tinggi Malut 31 Juli terkait dugaan korupsi bupati Aliong Mus akan mempengaruhi persepsi publik dalam memilih figur pemimpin.
“Hampir setiap saat publik Malut disajikan pemberitaan kasus hukum mantan Gubernur Malut sehingga persepsi publik telah terbentuk bahwa Gubernur Malut ke depan selain pro rakyat harus juga bersih dari isu korupsi,” terang Muis.
“Kami punya kekhawatiran karena publik Malut membutuhkan figur-figur yang bersih dan tidak tersandera dengan masalah-masalah masa lalu sebab latar belakang calon merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan politiknya di pilkada, isu korupsi akan terus di produksi untuk melemahkan konsolidasi pemenangan Partai Golkar,” pungkasnya.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin