Ternate – Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, yang juga calon gunernur Maluku Utara, menegaskan komitmennya untuk memperjelas status Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
Menanggapi tuduhan bahwa Kesultanan menghambat perkembangan Sofifi, Husain menyatakan, ia justru merupakan salah seorang yang paling terdepan berjuang untuk menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
“Siapa sebenarnya yang memperjuangkan Sofifi? pertanyaan itu yang saya tanya, satu Maluku Utara ini biar dong (mereka) paka dada model apa, Husain Alting yang berdiri tegak menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Jadi kalau di luar sana mengatakan saya menghambat Sofifi, saya ingin bertemu untuk bicarakan soal Sofifi,” ujar Husain di Markas Juang HAS Malut pada Kamis (12/9) malam.
Sultan menuturkan, ketika Maluku Utara sudah menjadi provinsi sendiri, dirinya pernah meminta Penjabat Gubernur Malut yang juga Penguasa Darurat Sipil kala itu, Abdul Muhyi Effendy, untuk menempati Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
“Waktu itu saya memaksakan dia (Abdul Muhyi Effendy) untuk pindah ke Sofifi, jadi alangkah naifnya kalau ada orang mengatakan saya menghambat Sofifi, tidak!” seru Husain.
Selain itu, ia mengatakan, pembahasan mengenai status Sofifi pernah ia pertanyakan saat diundang dalam rapat bersama dengan Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk membicarakan persoalan Sofifi.
Di hadapan para wartawan, Sultan bahkan mengkritisi kinerja pemerintah provinsi yang selama 25 tahun terakhir gagal mengembangkan Sofifi dan justru banyak melahirkan praktek korupsi dan manipulasi. Namun membangun kesan seolah Kesultanan Tidore tidak ingin Sofifi menjadi kota madya.
“25 tahun kalian (pemprov) diamanahkan, dikasih gaji dan seterusnya, lalu kalian (pemprov) mengembalikan ini (persoalan Sofifi) ke kesultanan, oh tidak bisa, kesultanan tidak diberikan anggaran apa pun untuk ini,” tutur Sultan.
Karena itu, jika terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara, Husain menegaskan, dirinya akan mengundang semua pihak dan menyerap aspirasi masyarakat untuk menuntaskan status Sofifi.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin